Saturday, August 13, 2011

When the children are getting MAD!

Well, this is my new world. Selepas mundur dari perusahaan yang terakhir, Apotek K24, saya memutuskan untuk tidak lagi bekerja di bidang farmasi. Pertama, saya tidak menyukainya. Kedua, saya tidak menyukainya. Ketiga, saya tidak menyukainya. Dan keempat, saya ingin konsentrasi dengan kuliah saya di bidang komunikasi.

Mungkin anak-anak bukan hal baru bagi saya. Sudah hampir dua tahun saya bergelut dengan anak-anak jalanan. Belajar dan bermain dengan mereka bukan hal yang asing lagi. Semester ini saya mulai mengajar di bimbel LTC (Language Techno Center) di Duta Harapan, Bekasi Utara. Selain itu, saya ditawari juga untuk mengajar kelas jauh taman kanak-kanak oleh LTC. Dengan dasar saya menyukai anak-anak, saya terima tawaran tersebut.



Jum'at (12/8) adalah hari pertama saya mengajar di TK Widya Utama, Villa Mas Indah - Bekasi Utara. Saya datang pukul 08.35 sedangkan kelas dimulai pukul 09.00. Saya merasa tenang, tidak nervous. Akhirnya saya menemui kepala sekolah TK, Ms.Eva.

"Nanti anda hendak mengajar apa?" tanya beliau.

WACKS. Gosh, i haven't prepare anything! Mr.Indra dari LTC hanya bilang ke saya untuk datang, bukan untuk menyiapkan. Okay, mungkin saya juga kurang peka. Tidak bisa menyalahkan sepenuhnya atas komunikasi yang kurang ini.

Saya hanya diberi waktu 5 menit untuk berpikir, materi apa yang akan saya berikan kepada mereka. Sekilas saya melihat kartu alfabet. Dan.. TINGS! Saya akan mengajarkan alfabet dalam bahasa Inggris.

Saya mulai masuk kelas. Perkenalan diri, mengabsen anak-anak. Semua berjalan dengan baik, saya bisa mendapatkan atensi anak-anak. Ada satu anak bernama Arya yang sedikit heboh dan hiperaktif. Namun ia juga ikut belajar dengan kawan-kawannya yang lain. Semua berjalan dengan baik sampai dengan menit ke 30.

Masuk menit ke 31, anak-anak mulai jenuh dan ribut. Saya mengajak mereka bernyanyi, mereka masih mau bernyanyi "aku berjalan, ikan berenang". Saya mulai mengajak mereka kembali ke materi, dan mereka mulai jenuh. Dan seketika mereka heboh memukul-mukul dan berdiri di atas meja. Oh Gosh, saya mulai panik!

Suasana kelas spontan menjadi kacau. Berkali-kali saya mencoba meng-handlenya namun tak berhasil. Sejenak saya berpikir, apa yang harus saya lakukan? Tarik nafas.. tenang.. tenang.. diam.. berpikir.. OKAY!

"Baik, anak-anak... Kita main petak umpet yuk!"

"AYOOO!!!"

Begitulah. Akhirnya kelas saya berkahir dengan main petak umpet. Akhirnya 45 menit waktu mengajarku berkahir sudah. 15 menit kemudian, Ms.Eva memanggil anak-anak dan memimpinnya untuk pulang.

Ternyata menangani anak-anak dengan gizi berkecukupan jauh lebih sulit daripada anak jalanan. Entah teori macam apa ini. Sepertinya saya harus banyak lagi belajar untuk menangani anak-anak perkotaan. Menangangi anak hiperaktif lebih sulit dibandingkan adik-adikku di rumah singgah yang sering berkata kasar. Sepertinya saya harus lebih berwibawa dan tegas menangani anak-anak TK itu. Yang pasti saya tak akan menyerah, anak-anak itu harus takhluk dengan saya. Hehehe.. Just the matter on trick and time. Cheers ^_^

No comments :

Post a Comment