Tuesday, June 4, 2013

Sahabatku Ibu Rumah Tangga

Namanya Tri Wahyuni, panggilannya Yuni. Dia teman sekelas saya saat kelas 1 dan 2 SMP. Kami punya gank saat kelas 1 SMP, namanya.... niiiitt (rahasia, soalnya namanya alay). Hahahaaha.. Personilnya ada empat cewek, saya, Mala, Lina, dan Yuni. Walau kami terpisah kelas, kami tetap main bersama bahkan saat SMA.

Diantara satu gank itu, Yuni menikah paling cepat. Ia menikah dengan kekasihnya (pacarannya dari jaman SMP, lho) hanya berselang bulan dari lulus SMA. Alhasil sekarang anaknya sudah 4 tahun dan masuk TK.

Juli 2008
Baru lulus SMA, sesaat sebelum Yuni nikah

 Setelah lebih dari 3 tahun gak ke rumah Yuni, kemarin saya memberanikan diri mencari alamatnya lagi. Walau sudah lupa gang-gangnya, saya nekat bertanya ke penduduk sekitar situ. Untungnya, mereka mengenal Yuni dan nama suaminya. Hehehe.. setelah ngobrol sebentar di rumah, Yuni mengajak saya menemani anaknya, Azhar. Sore itu, Azhar mau menghadiri pesta ulang tahun tetangganya.

Yayay, ke pesta ultah bocah! Di situ saya sadar, usia saya memang mungkin sudah pantas menikah.

"Yun, ibu-ibu di sini usianya berapa?"
"Ada yang lebih tua, ada yang se-kita, nah.. ini lebih muda" jawab Yuni sambil menunjuk ibu-ibu yang duduk beberapa meter di samping kirinya.

Di pesta ulang tahun itu, Azhar berani bernyanyi di depan teman-temannya. Berani juga ya.. :)

Azhar bernyanyi di pesta ulang tahun
Para ibu menunggu anak-anaknya di luar pesta

Yuni, (baju pink) mengobrol dengan ibu muda lainnya,
Sang teman curhat tentang kendala rumah tangganya kepada Yuni.

Pesta ulang tahun selesai, ternyata Yuni mengajak saya jalan-jalan. Saya dengan senang hati mengajak Yuni ke luar. Kami makan ayam kalasan dan jalan-jalan ke Bekasi Cyber Park bersama Azhar.



Yuni menemani Azhar main mobil coin. Azhar looks happy

Setelah makan dan main mobil koin, kami masih ingin jalan-jalan. Kangen banget deh, sudah bertahun-tahun gak pernah jalan bareng lagi. Padahal dulu setiap hari kami bertemu di sekolah. Akhirnya kami makan es krim di Mc Donalds. Kami mengobrol seru sekali, alhamdulillah saat itu Azhar asyik main perosotan di McD. Kami mengawasi dari meja makan.

"Yun, Mala mau nikah.." ujar saya sambil memberikan undangannya.
"Wah, Sabtu besok ya? Elo kapan, Wid?" tanya Yuni. Saya dan Yuni pun akhirnya bertukar cerita seru sekali tentang pernikahan. Apalagi tentang dapur, saya mengeluh karena sudah berkali-kali mencoba masak sayur asem tapi tetap saja kurang sedep. Hahaha...

"Yun, elo gak coba kerja?"
"Gak diizinin suami, Wid. Padahal temen SMA gue bolak-balik ke rumah nawarin kerjaan"
"Kan banyak yang bisa dilakuin di rumah. Dagang, atau ngajar gitu.."
"Udah pernah dulu bikin les anak sekolah, tapi malah keteteran urusan rumah"
"Kalau masak gimana?"
"Gue masak setiap hari, lho! Suami gak mau masakan beli di luar. Oh iya, sekarang gue juga usaha catering kecil-kecilan"
"Trus elo gak bosen gitu kalau seharian di rumah aja?"
"Enggak, lah.. Ini kan, udah jadi rutinitas gue. Gue anggapnya ya seperti biasa aja"


Saya senang sekali bisa ajak Yuni jalan-jalan walau hanya beberapa jam. Setidaknya ia bisa refreshing di luar rumah. Saya tahu pasti ada rasa bosan dalam rutinitas sebagai IRT. Namun, keikhlasnya berbakti kepada suami bisa membunuh rasa bosannya.

... dan hal itu belum tentu bisa saya lakukan.


5 comments :

  1. hihihi... semua pekerjaan kalo udah nemu ritmenya, pasti gag bosen :D
    btw, ayo belajar bikin sayur asem sama saya. saya baru dapet sertifikat masak sayur asem terakreditasi A.
    ahahahahha

    ReplyDelete
  2. Hahahaha boleh mbaa... mau banget lho, belajar sayur asemnya. Harus belajar sebelum jadi nyonya :D

    ReplyDelete
  3. kadang butuh refreshing juga, alias jangan terlalu kerja keras, soalnya bisa stress :)

    ReplyDelete
  4. Eh, kapan nikah?
    Aku siap jadi pager bagusnya kok, mba :p

    ReplyDelete
  5. Benba : bener yaa... dicatet ah :)) tunggu tanggal mainnya, kemarin udah cerita kan di McD hehehee

    ReplyDelete