Tuesday, July 22, 2014

Cantik-Cantik Kok Tega, sih?

Beberapa waktu lalu saya sempat menggunakan Commuter Line (CL) setiap harinya. Selama 4 bulan lebih saya magang di Kebayoran Baru dan lebih memilih menggunakan kereta PP setiap hari daripada naik motor. Soalnya kalau naik motor badan pegal-pegal karena macet. Kalau naik kereta kan, bisa dengarkan musik atau main handphone tanpa takut kecelakaan. Bisa merem-merem ayam pula, hehehe...

Iya, saya tahu.... Dunia CL itu keras banget. Penuh sesak, dorong-dorongan sana-sini, kejepit pintu kereta, bahkan saya juga pernah terjatuh di pintu kereta karena terdorong. Yah... begitulah :D

Apalagi kalau pintu CL terbuka di stasiun berikutnya, udah kayak momen "THIS IS SPARTA!!!" di film 300. Hahahahaa..... *peluk Gerard Butler*

Tetapi satu yang memprihatinkan, betapa para gadis muda ini sekarang kurang peka.

Kemarin (21/7) saya naik CL gerbong wanita jam 5.30 dari Bekasi, saya mau mengantar ibu negara alias ibu saya hehehe mudik ke Stasiun Senen. Saat itu CL masih tidak begitu penuh, namun tidak satu pun gadis-gadis muda, energik, dan cantik memberikan ibunda saya tempat duduk. Padahal usia ibu sudah kepala 5, kerut wajahnya pun sudah jelas. Tak satupun yang peka, mayoritas pada merem-merem, entah merem beneran atau merem modus. Bahkan satu penumpang menggeser-geser ibu saya dari sandarannya di dekat pintu. Egois sekali....

Setelah mengantar ibu ke Stasiun Pasar Senen, saya naik CL lagi menuju Bekasi. Dari stasiun Kemayoran, saya transit di Jatinegara. Saat menunggu CL Bekasi, saya duduk bersebelahan dengan seorang ibu hamil. Ia terus mengusap-usap perut besarnya sambil bergumam untuk menenangkan anaknya yang terus menendang-nendang di dalam perut. What a lovely moment.... 

Namun haru saya berganti kesal saat di dalam kereta saya melihat ibu hamil itu tidak mendapat duduk, dan lagi-lagi tidak satu pun orang yang memberikannya duduk di gerbong wanita. Setelah lewat Stasiun Klender, baru lah satpam gerbong meminta penumpang lain untuk berbagi tempat duduk. Itupun susah. Perempuan-perempuan muda yang duduk tak juga mau berdiri sebelum satpam mengeluarkan nada agak memaksa.

Bumil berdiri di dalam Communiter Line Bekasi (21/7)
Sumber : Path Pribadi


Cantik-cantik kok pada tega, sih?

Dear, gadis muda... Kemana nurani kalian?
Semesta tak tidur, cantik... Ia terus berjalan dengan keseimbangannya, dan menyeimbangkan apa yang kamu perbuat. Sungguh...

22 comments :

  1. Benar mak, sepertinya kepekaan sosial semakin memudar ya. Kemarin saya naik angkot juga begitu, ada mbak2 berhijab yang jijik2 duduk di sebelah kakek lusuh. Akhirnya sama sopir angkotnya mbaknya diturunin, habisnya ngeselin banget.

    ReplyDelete
    Replies
    1. yang jijik2 gitu juga nyebelin ya mba... namanya di transportasi umum kan harus berbagi ya..

      Delete
  2. bener banget... jangankan di CL..di trans metro pekanbaru,pekanbaru yang kota kecil saja banyak saya temui hal-hal seperti ini..padahal.. sudah disediakan kursi prioritas.
    dinasehati malah cuek -_-
    =====
    oh ya salam kenal ya..
    mampir ke blog aku ya http://mutheas.blogspot.com
    thx :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal mba mutia :)

      mungkin sudah menjadi penyakit masyarakat urban.. hiks :(

      Delete
    2. Mba mutia mahasiswa komunikasi juga ya? sama donggg tosss :D

      Delete
  3. Sama kayak kasus Dinda tempo hari :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. begitu banyak dinda di dalam sana mba ade :(

      Delete
  4. wah, kebangetan ini mah.. padahal saya melihat situasi dalam kereta di jepang, kursi-kursi untuk penumpang prioritas utama tetap dibiarkan kosong meski penumpang yang berdiri berdesak-desakan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. beda banget sama di CL. kalau lihat kursi kosong kayak lihat gorengan anget. senewen aja :))

      Delete
  5. Ngak perempua ngak laki mbak sama aja tapi kalau perempuan saya jd lebih miris.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bapak2 juga suka ada yg gak mau berbagi bangku. padahal di depannya ada wanita

      Delete
  6. Suatu akan ada balasan buat para wanita2 muda itu,dimana saat mereka menjadi bumil dan merasakan di perlakukan seperti itu, mereka baru akan menyadari arti sebuah karma..:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepertinya begitu teh, harus 'merasakan' dulu supaya tumbuh empati :)

      Delete
  7. kerjanya di kebayoran baru ya? deket donk saya di daerah mampang (tepatnya Wisma Mampang) ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. jauh banget dari mampaanggg hehehe... saya dekat majestik blok M

      Delete
  8. Serba salah sbnrnya mbak.
    Kdg mereka sendiri juga capek atau ada kondisi apa yg kita ga tau.
    Mereka jd terkesan bodo amat, pdhl mgkn kondisi mereka ga memungkinkan share tempat duduk.
    Kayak dinda wkt itu, diusut tnyta dy punya sakit/kelainan di kakinya yg ga memungkinkan dy berdiri. Tapi, salahnya dy sih malah jd jelek2in bumil.
    Pastikan kondisi kita sehat wal afiat (ga capek, magh kambuh, lapar, pusing, dll) kalau mau naik public transportation. Biar kuat ksh tempat duduk & ga disumpah serapah. Pahitnya lagi kalo ke capture & tersebar di sosmed tanpa blur kita cuek. Hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. sosmed memang jadi mata pisau kalau masalah nyinyiran mak, jadi agak lebih hati-hati kalau nulis yang jelek2 di sosmed hehehe....

      saya pribadi kalau naik commuter sudah berpikir susah dapat duduk, jadi ga kecewa kalau berdiri selama perjalanan. yes mak, harus make sure kita dalam kondisi fit. supaya siap 'bertarung' sama penghuni angkutan lainnya. SPARTAA!!! :))

      Delete
  9. Kalau aku lht pemandangan seperti itu, aku langsung negur gadis2 itu, tak peduli bila hrs debat, org sprt itu wajib kita tegur :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. yes mak,, kita harus inisiatif untuk menegur juga.. terutama yang duduk di bangku prioritas

      Delete
  10. Udah pernah ngalamin sendiri, Mak, makanya nggak heran.
    Kalo lagi nggak capek sih sebenernya nggak papa sih, lagi hamil berdiri (kalo saya). Tapi kalo lagi capek, ya, ngiler juga kalau lihat kursi, hihihi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. apalagi kalau sudah memasuki trimester 3 ya mak... begah, hehehehe :)

      Delete
  11. aku ga prnh naik CL... kalo terpksa lbh milih naik ojek langganan...lbh aman dan cepet...tp alasan utama knpa g akan mw naik CL, dgr cerita temen2 yg naik CL k kntor PP, pada bilang kaykny ce2 yg naik itu pd keturunan xena semua -__-. ngedorong, mlah ampe ngamuk2.. serem mba -__-.. mana bdn ku kecil bgini, dijmin kalah pasti klo hrs didorong2 gitu..

    dan itu ketidkpedulian mrk ama orang tua dan ibu hamil juga bikin geleng2 deh.. prsaan naik kopaja aja org2ny lbh tanggap ;(

    ReplyDelete