Wednesday, September 6, 2017

Pengalaman Menutup Kartu Kredit Bank Mega

Kartu Kredit yang sudah digunting
Foto : Dokumentasi Pribadi

Ceritanya dulu tuh hilaf, baru kerja enakan di perusahaan yang baik, lalu kepingin punya kartu kredit. Alasan pertama kepingin punya kartu kredit Bank Mega adalah promo cicilan 0% dari sebuah e-commerce, namun ternyata begitu punya kartu kredit eh promo Bank Mega-nya malah habis. Nasippp... Hahahaha. Akhirnya kartu ini kepakai kalau belanja di Carefour aja, lumayan diskon 10%. Lalu dipikir-pikir, toh belanja bulanan juga ga ke Carefour, trus ngapain punya kartu kredit ini ya? HAHAHAHA DODOLNYAA DAKUH.



Rencana Menutup Kartu Kredit

Semenjak menikah, mas bojo juga mendidik istrinya dalam hal keuangan. Beliau ini prinsip keuangannya beda sama saya (dulu). Kalau saya dulu prinsipnya, kalau bisa dicicil ya kenapa enggak. Kalau beliau mikirnya "kalau bisa cash, kenapa harus kredit?". Nah, beda kan?

Awal nikah, saya masih meninggalkan beberapa cicilan. Lalu dikebut supaya semuanya segera selesai, alhamdulillah hanya sampai setengah tahun menikah semuanya sudah selesai. YEAAAHH... Lalu ditanya, "gimana, enak kan gak punya cicilan?". Eh, ternyata enak juga hahaha. Rasanya gaji lebih leluasa. Semenjak itu pula beliau berhasil menggerakkan hati saya untuk menutup kartu kredit.

Namun namanya niat, terlaksananya lama banget ya. Baru saat saya punya anak dan anaknya udah usia 8 bulan baru mewujudkan niat. Namun selama itu pula ini kartu jarang dipakai. Apa boleh buat, namanya ibu rumah tangga rempong baru sempat ke bank setelah sekian abad lamanya. Wkwkwk...

Tahapan Menutup Kartu Kredit Bank Mega

Tahap 1 : Cari informasi sebanyak mungkin

Pertama kali yang saya lakukan adalah cari informasi sebanyak-banyaknya bagaimana tata cara penutupan kartu kredit. Saya browsing, dan cari-cari di amplop awal kartu kreditnya diberikan. Dala buku panduan kartu kredit Bank Mega ternyata gak ada paparan cara penutupan kartu kredit. Duh, jebakan! Maksudnya apa nih? Hehehe.. Beruntung kita ada di era internet, di mana informasi apapun bisa kita cari. Huff....

Saya baca dan dapat banyak masukan, seperti datang langsung ke bank, bayar tagihan sebelumnya (ya iyalah sisssttt, menurut ngana?) kalau bisa daftar pembayaran tagihannya juga tersimpan rapih, dan catat atau simpan selalu berkas penutupan kartu kredit dalam proses penutupannya nanti.

Tahap 2 : Datang langsung ke Bank

Saya datang langsung ke Bank Mega terdekat. Sampai di bank, saya diarahkan oleh satpam untuk ke meja customer service. Mba CS lalu melacak aktivitas transaksi kartu kredit kita, apakah ada tagihan yang belum dibayar atau belum. Saat dicek, saya hanya menyisakan tagihan Rp 7500. Berdasarkan saran yang saya baca di internet, sebaiknya tagihan terakhir dibayarkan di teller karena akan dikenakan beberapa biaya tambahan, seperti biaya materai dan biaya pencetakan surat tagihan (karena saya biasanya pakai e-statement).

Benar saja, saya dikenakan biaya tambahan seperti materai dan pencetakan surat tagihan, total yang saya bayarkan RP 28.500. Tujuannya bayar tagihan terakhir di bank langsung supaya tagihan kita di bulan berikutnya benar-benar bersih. Jadi gak nyisa biaya administrasi bank lain, atau jenis tagihan/biaya lainnya.

Setelah bayar ke teller, Mba CS bilang saya harus telfon ke call center-nya. Agak gak praktis ya, kirain bisa tutup sekalian di teller, ternyata harus telfon. Hehehe... Nanti saya diminta mencatat nomor laporan penutupan kartu kredit saat telfon.

Tahap 3 : Telfon ke Mega Call

Tahapan selanjutnya adalah menelpon Mega Call. Kali ini saya merekam percakapan dari awal supaya gak luput mencatat nomor laporan. Gak usah repot, tinggal klik tombol rekam di smartphone saat menelfon. Rekaman percakapan pun otomatis tersimpan, tapi saya juga catat manual ya, supaya gak lupa hehehe.

Setelah dicek tagihan kita (dan tagihan saya sudah rebes semua, okedeh!), maka bank akan menutup kartu kredit kita. Selanjutnya, dia akan membacakan nomor laporan penutupan kartu kredit (wajib direkam/dicatat). Penutupan kartu kredit gak bisa langsung, akan diproses terlebih dahulu dan baru benar-benar ditutup setelah beberapa hari.

Setelah nomor laporan dibacakan, makanya kita wajib tanyakan :
APAKAH SUDAH BISA DIGUNTING KARTUNYA ATAU BELUM?

Jika sudah, maka silakan gunting kartu di bagian gartis hitam, dan potong chip pada kartu.

Tahap 4 : Closing Statement

Tahapan terakhir yang melegakan adalah datangnya Closing Statement, artinya kartu kredit sudah benar-benar ditutup. Email resmi dari bank terkait ini adalah bukti bahwa kartu kredit kamu sudah ditutup. Semua bukti-bukti penutupan kartu kredit sebaiknya disimpan rapih (kayak bukti pembayaran tagihan terakhir di teller, lalu guntingan kartu, lalu closing statement ini. Eh, tapi udah tersimpan di email juga sih).

Selesaaiiiiii......

Gimana, gimana? Gak susah kan? Asal rapih dan ikutin semua sistemnya. Kalau soal bujuk membujuk, pasti para petuga bank (baik di CS atau call center) akan bilang "Gak sayang kartunya ditutup?". Saya sih, alasannya "udah jadi IRT mba, sudah gak punya gaji". Padahal deseu gatau aja gajinya freelancer dan blogger anak bawang dari mana, ya gak? WKWKWKWK. Lalu akan hadir bujuk rayu lainnya, sarannya sih kekeuh aja dengan pendirian kalau mau tutup tup tup.

Kalau teman-teman, gimana pengalamannya?
Ada juga yang ingin atau sudah menutup kartu kredit dari bank lain?




7 comments :

  1. Kalo aku malah ngga pernah ke bank kalo nutup, tapi nelepon aja nanya sisa tagihan berapa. Abis itu tinggal bayar lewat atm. Baru telepon lagi buat nutup. Trus kudu niat banget hahaha. Karena kalo mau nutup, pasti buanyak ditawarin promo ini itu atau bikin kartu baru dengan rayuan manis. Pokoknya mantapkan hati lah. Yang pasti, plong banget abis nutup ^^

    ReplyDelete
  2. Gw juga pernah punya cc mega caarefour, awal bikin karena kasian sama marketingnya secara gw juga marketing jadi paham lah rasanya kalau udah mulai ngemis2 HAHA, nah waktu pakai cc mega carefour itu ga pernah kepake, ngerasain pake itu cc ya pas belanja di carrefour aja kesannya sih enak ya dapat potongan 10%. Tapi setelah hitung2 ko ga ada untungnya ya pake cc itu, di carrefour harga jelas lebih mahal dari supermarket lain, ditambah 10% ga sebanding dengan biaya yg timbul ketika bayar cc pokoknya ga ada untungnya deh yg gw rasa. Sampai akhirnya tutup cc langsung call ke call centernya, tanya total tagihan jika ada yg harus dibayar, bayar via internet bangking (transfer antar bank) biar langsung sampe pembayaran dihari yg sama. Setelah itu call lagi deh bilang udahh bayar, dicek udah ada pembayarannya langsung close. Pas ditanya alasannya apa ya bilang aja kebanyakan kartu HAHA padahal mah kartu member

    ReplyDelete
  3. Wahh samaan..aq jg pas merit tutup kartu meganya, tp by call center aja sh..trus sempat bikin rek tabungannya cm khusus blnja bulanan di Carrefour tp skrg udh lm gak diliat2 jg itu kartu entah kmna tp debit gpp dh :)

    ReplyDelete
  4. Kayaknya saya gak pernah dapat closing statement, nih. Tapi udah bertahun-tahun juga sejak nutup gak pernah datang tagihan lagi. Penasaran jadinya kalau kayak gini :D

    ReplyDelete
  5. kalo saya sih saya tutup sekalian sama bank nya mba..saya kunci lalu saya turunin roling door pintu masuknya,, dan mereka terkunci didalam,, heheehe

    ReplyDelete
  6. Ini sy masih ada mega visa bu?? hampir setahun cm bayar minum payment bae. Ribet dr meganya parah

    ReplyDelete
  7. Ternyata banyak juga yang mengalami hal yang sama yah, masih kesulitan untuk bisa menutup kartu kredit Bank Mega. Ternyata tidak hanya cukup dengan menghubungi call center Bank Mega kartu kredit untuk menutup kartu kredit bank Mega.

    ReplyDelete